pendidikan keuangan anak

Pendidikan Keuangan Anak – Menunda Kesenangan

Pendidikan Keuangan Anak – Menunda Kesenangan

Pendidikan keuangan anak menjadi sesuatu yang vital bagi para orangtua, karena akan berdampak pada masa depan mereka kelak. Dalam ilmu perencanaan keuangan terdapat 4 pilar utama yaitu perencanaan cashflow, perencanaan asuransi, perencanaan investasi dan perencanan pensiun serta warisan. Lalu untuk pendidikan keuangan anak mana yang harus kita ajarkan terlebih dahulu ?

Ternyata yang perlu diajarkan pertama kali bukanlah 4 pilar utama tersebut tetapi justru yang perlu diajarkan adalah kemampuan untuk menunda kesenangan atau dikenal dengan istilah asingnya adalah delay gratification. Menunda kesenangan bisa dilakukan oleh orangtua untuk setiap keinginan anak dan bukan kebutuhan anak. Maksudnya ?

Kebutuhan adalah sesuatu yang mendasar seperti sandang, pangan dan papan, sedangkan keinginan contohnya adalah mainan. Misalkan anda jalan ke mall dan anak anda melihat sebuah mainan boneka dan dia berkata “mama aku suka mainan tersebut dan aku mau beli!”. Kebanyakan orangtua akan segera membelikan mainan tersebut kepada sang anak dengan dalih sayang anak atau takut anaknya menangis. Kalau hal seperti ini sering dilakukan maka akan terbentuk pola berpikir sang anak yaitu “mau – langsung dapat” dan dalam jangka panjang ini bisa membahayakan sang anak karena dalam kehidupan nyata tidak selalu apa yang kita mau bisa langsung kita dapatkan.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan oleh orangtua ? Mengajarkan anak untuk menunda kesenangan karena mainan ini sifatnya adalah keinginan bukan kebutuhan yang artinya kalau tidak segera dipenuhi maka tidak ada dampak negatif langsung kepada sang anak. Orangtua dapat berkata “nanti ya minggu depan kita akan kembali dan membeli mainan tersebut” atau “bagaimana kalau kita menabung dulu uangnya selama 1 bulan ini dan akhir bulan kita ke sini lagi dan membeli mainan yang kamu inginkan”.

Mengajarkan anak menunda kesenangan itulah pendidikan keuangan anak yang utama dan anak akan bertumbuh tidak dengan budaya instan “mau-langsung dapat” tetapi akan menanamkan proses pengendalian diri yang positif yang berdampak dalam segala kehidupan mereka tidak saja hanya berkaitan dengan aspek keuangan.

Similar Posts

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.