Terlambat investasi - Semasa Pensiun
|

Menyesal Terlambat Investasi & Mengelola Keuangan

Terlambat Investasi – Pensiun Jadi Masalah

Terlambat investasi itulah kata yang saya dapatkan dari peserta training. Bagaimana ceritanya ? Yuk kita simak bareng.

Hari ini saya mengisi sesi training pra purnabhakti alias program Masa Persiapan Pensiun (MPP) di salah satu perusahaan besar di Indonesia. Sesi saya bicara tentang bagaimana mengelola keuangan semasa pensiun, dan syukur ternyata dari hasil analisis selama di kelas tadi sekitar 70% peserta memiliki finansial yang relatif cukup untuk memasuki masa pensiun hingga usia 75 tahun meskipun beberapa harus merelakan aset investasinya menjadi sumber income semasa pensiun.

Yang menarik ketika bicara tentang investasi mereka baru sadar bahwa kalau saja mereka melakukan investasi sejak pertama kali kerja maka pensiun mereka akan jauh lebih indah secara finansial dibandingkan dengan saat ini yang relatif nge-pas untuk biaya hidup pensiun. Lalu seorang ibu berkata “pak kenapa gak diajarin dari dulu ya?” jawaban saya sederhana saja ya kalaupun dulu diajarkan juga akan beda ceritanya karena 30 tahun lalu sewaktu Ibu pertama kali kerja belum ada yang namanya produk investasi semacam reksadana atau saham. Si Ibu berkata “ya iya juga ya”.

Terlambat investasi

Apa yang saya petik dari diskusi di kelas maupun selama break mereka berpendapat bahwa mereka agak terlambat mengetahui konsep perencanaan keuangan dan terlambat investasi, bahkan ada yang guyon juga dengan mengganti MPP menjadi masa mati pelan-pelan. Hehehe.

Iya semua paradigma harus dimulai bahwa pengetahuan perencanaan keuangan dan investasi untuk persiapan masa pensiun bukanlah diberikan pada saat karyawan usia 55 tahun tetapi sudah harus mulai diberikan di usia 23 tahun dimana para karyawan baru memasuki masa kerja. Bersyukur juga perusahaan ini sudah saya bantu cukup lama untuk kecerdasan finansial baik untuk karyawan yang mau pensiun maupun para karyawan barunya.

Bagaimana dengan perusahaan anda ? Apakah masih fokus memberikan masa persiapan pensiun di usia 55 tahun atau sudah mulai merubahnya mulai usia 20an tahun ? Mari berikan yang terbaik kepada karyawan anda dengan membekali mereka untuk menjadi cerdas finansial dan bukan hanya memberi mereka gaji semata.

Salam,

Andreas Hartono, CFP
Mindset & Financial Motivator

UUntuk kebutuhan inhouse training motivasi perencanaan keuangan “Karyawan Produktif itu Cerdas Finansial” silakan dapat menghubungi Andreas-Hartono Academy di 021.4060.9000 atau langsung ke Andreas Hartono di 0811.128.338

Similar Posts

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.