Membaca trend saham dengan mudah - image

Membaca Trend Saham Dengan Mudah (2)

Beberapa tahun lalu saya pernah menulis artikel tentang membaca trend saham dengan mudah. Pada artikel tersebut saya menggunakan konsep atau metodologi Moving Average dengan periode 50 dan 150 hari.

Sekarang saya kembali menulis artikel Membaca Trend Saham Dengan Mudah (Part 2). Kalau masih menggunakan MA50 dan MA150, kira-kira bagaimana ya kondisinya saat ini di tengah wabah Covid-19 ?

Membaca Trend Saham Dengan Mudah

Coba perhatikan di chart paling akhir (Maret 2020) posisi MA 50 dan 150 nya bagaimana ? Ternyata MA 50 berada di bawah MA150 yang artinya kondisi sedang downtrend. Sejak kapan itu sebenarnya telah terjadi ? Sejak Juni 2019. Jadi sebenarnya setelah Juni 2019 itu market saham kita sudah masuk area downtrend dan semakin parah penurunannya di Maret 2020 ini.

Selain moving avarage saya juga mempunyai indikator favorit yang lain yaitu Ichimoku Cloud. Dari namanya ada nuansa Jepang karena memang yang pertama kali menciptakan indikator ini adalah seorang Jurnalis Jepang yang bernama Goichi Hosoda pada akhir tahun 1960-an. Indikator ini kalau dilihat sekilas sangat rumit tetapi saya akan menjelaskan kepada anda secara simple bagaimana membaca indikator ini dengan sangat cepat.

Kembali kepada nama indikator ini adalah Ichimoku Cloud maka ada kata cloud atau awan dan sebagai pemula kita cukup melihat awan ini saja tanpa perlu tahu yang lebih detailnya karena artikel ini saya tulis untuk ditujukan kepada investor jangka panjang bukan trader jangka pendek. Dengan membaca cloud ini kita bisa memprediksi trend pergerakan saham ini cenderung uptrend, downtrend atau sideway sama seperti moving average di artikel sebelumnya.

Oke kita lihat dulu seperti apa bentuk atau tampilan dari indikator Ichimoku Cloud ini dengan data harga saham sejak 1999 hingga Maret 2020. Berikut adalah tampilannya :

Membaca Trend Saham Dengan Mudah - Ichimoku CloudYang perlu anda lihat hanya 2 saja. Pertama candle harga saham yang dalam chart di atas sudah dirata-rata harganya per bulan. Kedua Ichimoku Cloud atau awan Ichimoku-nya. Yang mana awan Ichimoku-nya ? Area yang berarsir hijau atau orange.

Kemudian bagaimana cara bacanya ? Sangat simple sekali :

  1. Kalau harga saham berada di atas awan Ichimoku itu artinya kondisi sedang uptrend
  2. Kalau harga saham berada di dalam awan Ichimoku itu artinya kondisi sedang sideway
  3. Kalau harga saham berada di bawah awan Ichimoku itu artinya sedang downtrend

Kalau dilihat dalam jangka panjang sejak 1999 hingga 2020 sebenarnya harga saham kita itu masih berada pada posisi uptrend dengan sedikit sideway di 2009 dan 2016. Sehingga wajar khan kalau saham di Indonesia ini dinilai sangat “sexy” oleh investor asing.

Tetapi pada Februari 2020 harga indeks saham kita sudah masuk area sideway dan kita berharap berbalik arah ke atas lagi tetapi apa yang terjadi ? Dia tidak balik arah tetapi malah keluar dan berada di bawah awan Ichimoku yang artinya kita saat ini sedang masuk fase downtrend dan ini adalah yang pertama kalinya indeks saham kita berada di bawah awan Ichimoku sejak 1999.

Sehingga kalau melihat 2 indikator di atas Moving Averange dan Ichimoku Cloud maka kita dapat simpulkan bahwa kita sedang berada di area yang sangat tidak menggembirakan bahkan bisa saja kita sebut sebagai “resesi” di pasar modal. Lalu apa yang musti kita lakukan ?

Pertama, buat yang sudah investasi semoga anda sudah waspada bahkan sudah mulai keluar sejak Juni 2019. Kalaupun belum maka anda perlu jauh lebih waspada atas hasil investasi yang sudah ada dan perlu melakukan evaluasi ulang sesuai dengan tujuan finansial anda.

Kedua, buat yang belum investasi ini adalah momentum sangat luar biasa untuk anda mulai masuk dunia pasar modal untuk tujuan jangka panjang, sekali lagi untuk tujuan jangka panjang. Mengapa ? Karena harga-harga saham perusahaan-perusahaan besar sedang diskon besar-besaran.

Ketiga, baik yang sudah investasi ataupun belum investasi kita harus tetap optimis ini adalah kondisi yang terjadi di seluruh dunia bukan hanya Indonesia saja. Karena ini mendunia maka saya punya keyakinan ini cenderung bersifat sesaat saja karena setiap negara di belahan bumi ini tentunya akan bersatu padu untuk kembali bangkit. Yang menjadi pertanyaan berapa lama akan bangkit lagi ? Ini yang tidak ada satupun yang bisa menjawabnya secara pasti tetapi dengan kekuatan doa banyak pihak semoga semakin cepat terjadi.

Salam,

Andreas Hartono, CFP

Similar Posts

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.